BAHASA SURAT - KORESPONDENSI
MAKALAH
KORESPONDENSI
BAHASA SURAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
korespondensi
Oleh :
ERIKA PUTRI (09)
LINDA PUTRI
(15)
NOER FADILAH
(21)
NURUL
AMALIYAH (23)
RAHAYU WILUJUENG (25)
RIZQI SEPTIANINGRUM (28)
X APK 1
SMK NEGERI 1 TUREN
Jalan Raya Panglima
Sudirman No. 41
Turen – Malang
BAHASA
SURAT
A. BAHASA SURAT.
Bahasa surat harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Bahasa baku
2. Bahasa jelas atau
tidak bermakna ganda
3. Lugas: tidak
mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat
4. Efektif dan efisien
5. Bahasa padu, tiap
gagasan dituangkan dalam 1 paragraf
Ciri paragraf yang baik:
a. mengandung kesatuan
isi
b. kepaduan antar
kalimat
c. ada pengembangan
gagasan pokok
6. Bernalar
7. Menarik atau
mengandung rasa bahasa: kosa kata tepat, optimis, menghindari pengungkapan
secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan
8. Taat asas
B. SYARAT – SYARAT BAHASA SURAT.
Secara
garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
v Surat
disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu :
•
Penyusunan letak bagian-bagian
surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau
•
pedoman yang telah ditentukan.
•
Pengetikan surat benar, jelas,
bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
•
Pemakaian kertas sesuai dengan
ukuran umum.
v Isi
surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini
dimaksudkan agar penerima dapat memahami isi surat dengan cepat, tepat, tidak
ragu-ragu dan pengirim pun memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang
dikehendaki.
v Bahasa
yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata,
maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga
harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan, dan
menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat mungkin hindari
pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia.
C.
SUSUNAN KALIMAT SURAT.
§ Kepala
Surat
Menurut Kosasih
(2003:21) sesuai dengan namanya kepala surat terletak di bagian atas isi surat.
Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi atau lembaga yang bersangkutan.
Dalam kepala surat dicantumkan identitas sebagai berikut :
- Nama Instansi atau lembaga
- Lambang atau logo
instansi atau lembaga
- Alamat
- Kode surat
- Nomor telepon,
nomor fax
- Kode pos
§ Tanggal
Surat
Ditulis sejajar
dengan no surat. Contohnya
- Bandung,
20 November 2013
28 November 2013
§ Nomor
Surat
Setiap surat resmi
yang dikeluarkan biasanya diberi nomor. Hal ini disebut nomor verbal. Cara
pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan
masing-masing dari perusahaan atau instansi tersebut. Nomor surat ditulis
sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat. Nomor surat merupakan kode yang
berguna sebagai berikut :
- memudahkan
pengaturannya sebagai arsip.
- memudahkan
penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat menyurat.
- memudahkan mencari
surat itu kembali bila diperlukan.
- memudahkan kepada
petugas kearsipan dalam menggolongkan atau mengkalsifikasikan surat sesuai
dengan sifat jenis surat untuk penyimpanan.
-mengetahui berapa
banyaknya surat yag keluar pada suatu periode (bulan maupun tahun).
§ Lampiran
Lampiran surat adalah dokumen-dokumen yang disertakan ke dalam
surat, karena mempunyai kaitan dengan isi surat. Kegunaan lampiran adalah
sebagai berikut :
-
Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen
atau berkas yang disertakan dalam surat yang ada kaitannya dengan isi surat.
-
untuk memeriksa apakah berkas yang diterima
itu jumlahnya sama dengan tertulis di lampiran atau tidak.
-
memudahkan kepada penerima surat, bila ada
hal-hal yang diperlukan dengan segera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim
surat karena dokumen tersebut sudah tersedia.
§ Hal
/ Perihal
Pada surat resmi sebaiknya selalu dicantumkan pokok-pokok /
inti dalam surat, yang disebut hal. Menurut kosasih (2003:25) hal surat berarti
soal atau perkara yang dibicarakan dalam surat.
Cara penulisannya pun tidak jauh dari cara penulisan judul
karanganbiasa, yakni sebagai berikut :
-
Judul ditulis dengan singkat,
jelas, dan menarik.
-
berwujud kata atau frase, bukan kalimat.
-
huruf pertama pada setiap katanya harus
ditulis dalam huruf kapital. Contoh : Jadwal Ujian Sekolah.
Hal dalam surat berguna sebagai berikut :
- mengetahui terlebih
dahulu apa yang dibicarakan dan dipermasalahkan dalam surat.
- Penerima atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dahulu
secara singkat, sebelum mengetahui secara keseluruhan isi surat.
§ Penulisan
Alamat pada Surat
Ada dua macam, sebagai berikut :
- Alamat luar pada sampul adalah alamat yang ditulis pada
sampul surat. Fungsinya adalah sebagai penunjuk dalam menyampaikan surat kepada
yang berhak menerimanya.
- alamat dalam pada surat adalah alamat yang ditulis pada
kertas surat. Fungsinya adalah sebagai pengontrol bagi penerima surat bahwa
dirinya yang berhak menerima surat itu, penunjuk langsung bagi si penerima,
penunjuk bagi petugas kearsipan sehubungan dengan adanya sistem penyimpanan dan
penemuan kembali surat berdasarkan objek surat, dan dapat dipakai sebagai
alamat luar bila memakai amplop berjendela.
§ Salam
pembuka
Merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum ia berbicara
secara tertulis.
§ Isi
surat
Berisi sesuatu yang diberitahukan, dikemukakan, ditanyakan,
diminta dan sebagainya yang disampaikan kepada penerima surat.
§ Penutup
surat
Merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat.
§ Salam
penutup
Berisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama terang.
§ Tembusan
Adalah salinan-salinan surat yang dikirimkan kepada
pihak-pihak lain yang terkait dengan isi surat.
D.
PETUNJUK PENULISAN SURAT YANG
BAIK.
Untuk menyusun surat
yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann lebih
dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada
penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan,
permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan
masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok
pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan
kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh
mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak biasa
atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan
menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda
baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Sangat membantu sekali 😘
ReplyDelete